KEADAAN WILAYAH KABUPATEN LUMAJANG


Kabupaten Lumajang merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah bagian selatan Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Lumajang terdiri dari 21 Kecamatan dengan batas-batas wilayah yaitu sebelah utara Kabupaten Probolinggo, sebelah timur Kabupaten Jember, sebelah selatan Samudera Indonesia, dan sebelah barat Kabupaten Malang.

Sebagaimana pada umumnya Kabupaten yang berada di daerah selatan, maka Kabupaten Lumajang memiliki potensi yang cukup besar pada sektor pertanian dan pertambangan meskipun belum sepenuhnya dapat dieksploitasi secara optimal. Meskipun peningkatan paling besar berikutnya adalah pada sektor sekunder dan tersier, namun hal itu menunjukkan bahwa sektor tersebut mengalami imbas kenaikan karena disebabkan sektor primer yang semakin berkembang.

Wilayah Kabupaten ini adalah 1.790,90 km2 , di mana dibagi  menjadi  21 kecamatan , 198 desa. Dan 7 kelurahan. Di sebelah barat Lumajang berbatasan dengan Kabupaten Malang dan di sebelah utara berbatasan  dengan Kabupaten Probolinggo. Sementara di sisi timur , berbatasan dengan Kabupaten Jember dan di sebelah selatan dengan Samudara Hindia .

GEOGRAFI

Secara geografis Lumajang berada pada posisi 112o -53' - 113o -23' Bujur Timur dan 7o -54' -8o -23' Lintang Selatan. Lumajang beriklim tropis, yang berdasarkan klasifikasi Schmid dan Ferguson, termaksud iklim tipe C dan sebagian kecamatan lainnya beriklim D. Jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 1.500-2.500 ml. Temperatur sebagian besar wilayah 24oC – 23oC. Di kawasan lereng Gunung Semeru dan kawasan lain yang berada diatas 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl), temperature terenda mencapai 5oC.

Batas-batas Kabupaten Lumajang adalah sebagai berikut :
  1. Sebelah Barat Kabupaten Malang.
  2. Sebelah Utara Kabupaten Probolinggo.
  3. Sebelah Timur kabupaten Jember.
  4. Sebelah Selatan Samudra Indonesia.

Kabupaten Lumajang memiliki potensi diantaranya sektor pertanian dengan komoditas andalan padi (Kabupaten Lumajang merupakan salah satu lumbung pangan/padi di Prop. Jawa Timur, produk buah-buahan segar seperti pisang agung dan pisang mas kirana. Pada sektor peternakan ada kambing PE dan susu segar, pada sektor perindustrian dan perdagangan ada kerajinan perak, dan pada sektor kehutanan ada produk kayu olahan yang  masih menjadi andalan di sektor ini. Sedangkan untuk perikanan juga potensial untuk perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Sektor lain yang juga sangat potensial adalah sektor pariwisata.

TOPOGRAFI

Keadaan topografi Kabupaten Lumajang dengan kemiringan : 0-15% (65% luas wilayah) merupakan daerah yang baik untuk pertanian tanaman semusim, 15-25% (6% luas wilayah) merupakan daerah yang lebih baik untuk pertanian tanaman perkebunan, 25-40% (11% luas wilayah) merupakan daerah yang baik untuk pertanian tanaman perkebunan dan kehutanan dengan menggunankan prinsip konversasi, 40%  keatas (18% luas wilayah) merupakan daerah yang multak harus dihutankan sebagai perlindung sumberdaya  alam.

Potensi Lumajang semakin lengkap jika kita dapat melihat pada potensi hidrografi yang sangat menjanjikan bila diolah untuk kepentingan industry air minum, irigasi, maupun pariwisata. Ada 31 sungai yang mengalir di kabupaten ini, selain ada 369 dam, 254 pompa air, 6 air terjun, dan sejumlah danau, seperti Ranu Klaka dan Ranu Pakis.

Sedangkan potensi hidrografi telah memberikan peluang yang cukup besar bagi pembangunan baik untuk keperluan air minum, irigasi, industri, dan pariwisata. Kabupaten Lumajang mempunyai 31 sungai, 369 dam, 254 pompa air, dan 56 air terjun. Selain itu juga terdapat danau/ranu yang potensial seperti Ranu Pakis dan Ranu Klaka. Ranu-ranu tersebut merupakan karakteristik dari Gunung Lamongan yang berada di Kabupaten Lumajang yang bias diandalakan untuk industry pariwisata.

Kabupaten Lumajang juga memiliki Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di pulau jawa. Gunung ini merupakan potensi andal Kabupaten Lumajang. Potensi itu antara lain berupa hasil material yang dikeluarkan berupa batu, kerikil maupun pasir. Selain itu, gunung ini juga menjadi salah satu ikon pariwisata Kabupaten Lumajang.

KEADAAN STATISTIK

Jumlah penduduk Kabupaten Lumajang sampai dengan juni tahun 2016 adalah 1.104.759 jiwa. Tata guna lahan di Kabupaten Lumajang ini cukup beragam, mulai untuk sawah teknis,sawah sederhana,permukiman,perkebunan,hutan rakyat,hutan negara,hingga tanah tambak,dengan tingkat proporsi yang beragam pula (selengkapnya lihat di grafis).

  1. Lahan Sawah.
    1. Irigasi Teknis : 21.772 Ha
    2. Irigasi Setengah Teknis : 7.595 Ha
    3. Irigasi Sederhana : 4.691 Ha
    4. Irigasi desa no/PU : 1.607 Ha
    5. Tadah hujan : 333 Ha
    6. Pasang surut : - Ha
    7. Lebak : - Ha
    8. Polder dan sawah lainnya : - Ha
  2. Lahan Kering.
    1. Tegal/kebun : 55.931 Ha
    2. Ladang/huma : 0 Ha
    3. Perkebunan : 16.316 Ha
    4. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat : 4.255 Ha
    5. Tambak : 53 Ha
    6. Kolam/Tebat/Empang : 74 Ha
    7. Penggembalaan Padang Rumput : 4 Ha
    8. Sementara Tidak Diusahakan : 148 Ha
    9. Lain-lain (Pekarangan yang Ditanam Pertanian) : 7.729 Ha
  3. Lahan Lainnya.
    1. Rumah,bangunan dan halaman sekitarnya : 13.336 Ha
    2. Hutan Negara : 28.947 Ha
    3. Rawa-Rawa (Yang Tidak Ditanam) : 146 Ha
    4. Lainnya (Jalan,Sungai,Danau,Lahan Tandus) : 19.101 Ha

Total wilayah provinsi (jumlah lahan sawahdan lahan bukan sawah)    : 179.090 Ha

Dari data tersebut,tampak hasil utama daerah Lumajang adalah pertanian dan perkebunan,selain itu juga memanfaatkan hasil hutan yang ada. Padi dan palawija merupakan hasil andalan,demikian juga tebu dan pabrik gula Jatiroto sebagai pusat pengolahannya dapat diandalkan sebagai penghasil utama bagi daerah Lumajang.

Demikian pula hasil perkebunan teh dari Kertowono sebagian besar untuk ekspor teh,kopi,coklat maupun damar,meskipun tidak terlalu besar tapi cukup berpotensi untuk dikembangkan.

KEADAAN PEMERINTAHAN

Wilayah Kabupaten Lumajang terbagi atas 21 (dua puluh satu) wilayan kecamatan dan 205 (dua ratus lima) Desa/Kelurahan dengan perincian sebagai berikut :

  1. Kecamatan Lumajang terdiri dari : 5 Desa, 7 Kelurahan.
  2. Kecamatan Sukodono terdiri dari : 10 Desa.
  3. Kecamatan Senduro terdiri dari : 12 Desa.
  4. Kecamatan Gucialit terdiri dari : 9 Desa.
  5. Kecamatan Padang terdiri dari : 9 Desa.
  6. Kecamatan Pasrujambe terdiri dari : 7 Desa.
  7. Kecamatan Klakah terdiri dari : 12 Desa.
  8. Kecamatan Ranuyoso terdiri dari : 11 Desa.
  9. Kecamatan Randuagung terdiri dari : 12 Desa.
  10. Kecamatan Kedungjajang terdiri dari : 12 Desa.
  11. Kecamatan Yosowilangun terdiri dari : 12 Desa.
  12. Kecamatan Jatiroto terdiri dari : 6 Desa.
  13. Kecamatan Rowokangkung terdiri dari : 7 Desa.
  14. Kecamatan Kunir terdiri dari : 11 Desa.
  15. Kecamatan Tekung terdiri dari : 8 Desa.
  16. Kecamatan Pasirian terdiri dari : 11 Desa.
  17. Kecamatan Tempeh terdiri dari : 13 Desa.
  18. Kecamatan Candipuro terdiri dari : 10 Desa.
  19. Kecamatan Pronojiwo terdiri dari : 6 Desa.
  20. Kecamatan Tempursari terdiri dari : 7 Desa.
  21. Kecamatan Sumbersuko terdiri dari : 8 Desa.
Dari 205 Desa / Kelurahan, terdiri dari 2 kategori ,yaitu :

  1. Desa Definif sebanyak : 198 Desa.
  2. Kelurahan sebanyak : 7 Kelurahan.